kyai-anas5-jitu
ULAMA santun dan zuhud, KH Mohamad Anas Muchtar berpesan kepada para jurnalis muslim dan pegiat media harus menyampaikan kebenaran kepada umat. Termasuk hakikat penyimpangan ajaran Syiah di Indonesia.
Hal itu diutarakan beliau saat menerima kunjungan tim Jurnalis Islam Bersatu (JITU) di Pondok Pesantren Modern Al-Muttaqin, Gunung Guntur, bakda Jumat (12/12).
“Sampeyan (Anda, red) yang terjun di media harus memberitakan banyak-banyak. Menyampaikan pada umat, itu kan termasuk amal sampeyan,” ujar tokoh ormas Islam NU yang akrab disapa Kyai Anas ini.
Kyai Anas juga menekankan agar para pegiat media Islam tidak mengutamakan pekerjaannya hanya untuk mencari uang semata.
“Yang penting, jangan diniati cari uang saja. Semua itu kalau diniati beramal sholeh itu akan didukung oleh Allah, akan dibiayai, dicukupi,” ujarnya sambil tersenyum pasti.
Lalu beliau mengutip Surat Muhammad(47) ayat ke-7,
يَـٰٓأَيُّہَاٱلَّذِينَءَامَنُوٓاْإِنتَنصُرُواْٱللَّهَيَنصُرۡكُمۡوَيُثَبِّتۡأَقۡدَامَكُمۡ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah taala, niscaya Allah akan menolongmu dan memperkokoh langkahmu.”


Baca artikel  selengkapnya di PADANG KARBALA tafhadol
Beliau menegaskan para pegiat media Islam harus meyakini betul ayat itu.
“Kalau itu diyakini, sudah ngalir sendiri. Tidak pernah merasa ada kurang. Keyakinan itu juga sama dengan untuk mempertahankan kemurnian Islam, tambah beliau.
Terakhir, beliau berpesan agar para jurnalis Muslim senantiasa istiqomah dalam berjuang.
“Sampeyan (anda, red) yang muda-muda ini harus konsisten terus. harus istiqomah, ya kalau kita lihat sejarah dari Nabi SAW dulu, dalam Sirah Islam tidak enak-enakan mulus begitu saja, tetapi memerlukan perjuangan yang berat,” pungkasnya.
Kyai Anas merupakan pria kelahiran Jawa yang telah lama menetap di Balikpapan. Beliau merupakan alumni Pesantren Darul Ulum, Rejoso Jombang.
Merantau sejak tahun 1980, beliau berhasil membangun Pondok Pesantren Al-Muttaqin sejak tahun 2004. kemudian berhasil membangun satu kompleks pesantren  lagi pada tahun 2006.
Kepada JITU, Kyai Anas mengaku tidak memiliki rumah. Ia menjual satu-satunya rumah miliknya untuk membangun pondok. Kini ia tinggal di salah satu ruangan yang disekat dengan papan di sebelah asrama putri.
Pondok Pesantren Al-Muttaqin ini merupakan lembaga pendidikan yang terdiri dari tingkat Ibtidaiyah (SD), Tsanawiyah (SMP) dan SMK. Hingga saat ini, Ponpes AlMuttaqin menampung sekitar 325 santri yang datang dari berbagai pelosok Kalimantan Timur.[fajarshadiq/JITU/islampos]
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: