TRENDING NOW

SYIRIK

KOMUNIS

SURIAH

bukuAntiLiberalNews – Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, telah memfatwakan bahwa ajaran Syiah adalah menyimpang. Untuk membekali umat dengan bahaya Syiah, MUI menerbitkan buku panduan ‘Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia’. MUI menyebutkan bahwa terdapat lima poros kegiatan Syiah di pulau jawa.
Berikut lima poros kegiatan Syiah di pulau Jawa yang disebutkan MUI dalam bukunya:
Pertama: Poros Jakarta di Islamic Cultural Center (ICC). Lembaga yang awalnya bernama Islamic Center Jakarta ini beralamatkan JL. Buncit Raya KV. 35, Pejaten Barat, Jaksel. Diyakini, lembaga dengan alamat wesite www.icc-jakarta.com itu sebagai pusat kendali operasi kegiatan Syiah di Jabodetabek, bahkan di Indonesia.
Lembaga yang digagas oleh tokoh-tokoh Syiah nasional, seperti Jalaludin Rahmat, Haidar Bagir dan Umar Shahab tersebut sering menggelar berbagai kegiatan Syiah. Di antara kegiatan yang sering digelar lembaga yang secara struktur dipimpin Mohsen Hakimollahi itu, seperti perayaan Asyura 10 Muharram, Arbain Imam Hussain dan peringatan Revolusi Iran.
Adapun di antara ustadz yang tercatat sebagai dai ICC, sebagaimana disebutkan MUI, adalah Umar Shahab, Husein Shahab, Muhsin Labib, Abdullah Beik, Mahdi Alaydrus, Musa Kadzim, Ahmad Helmi dan Salman Parisi. ICC juga memiliki tim khusus untuk menangani penyebaran ajaran mereka melalui media online.
Kedua: Poros Pekalongan-Semarang. Di kota batik, pusat penyebaran ajaran Syiah berada di ponpes Al-Hadi pekalongan yang beralamat di Jl. Agus Salim, Gang 5, no.4, rt 1/3, kelurahan Klego, Pekalongan, Jawa Tengah. Meskipun pesantren tersebut telah dirikan sejak 1988, akan tetapi sebagian masyarakat tidak mengetahui keberadaan ponpes dipimpin oleh Ahmad Baraqbah dan Thoha Musawa itu. Tidak ada plang yang menunjukkan ponpes Al Hadi.
Sementara itu di ibukota provinsi Jawa Tengah, penyebaran ajaran Syiah berpusat di mushalla Al Husainiyah, Nurul Tsaqalain yang terletak di Jl. Boom Lama, no. 2, Semarang Utara. Bahkan, para pengikut Syiah di Semarang secara terang-terangan melaksanakan ritual shalat Jum’at ala Syiah di mushallah yang dikelola yayasan Nurut Tsaqalain pimpinan Achmad Alatas tersebut, seperti dilansir Kiblat.net
Ketiga: Poros Yogyakarta. Di kota pelajar tersebut, kegiatan ajaran Syiah difasilitasi oleh Yayasan Rausyan Fikr. Menurut MUI, yayasan Rausyan Fikr sangat aktif menggelar kegiatan-kegiatan yang bertujuan menyebarkan faham Syiah. Di Yogya juga terdapat organisasi Al Amin yang dimotori oleh para pemuda Alawiyin (Syiah). Akan tetapi, organisasi yang dibentuk dari ajang silaturrahmi antar perkumpulan Sayyid dan Syarifah itu enggan mengakui dirinya Syiah.
Keempat: Poros Bangil dan Pasuruan. Bisa dikatakan, Bangil adalah poros utama tersebarnya faham Syiah di Indonesia. Pasalnya, hampir semua tokoh muda Syiah di Indonesia yang berusia 40-50 tahun pernah mengenyam pendidikan di ponpes YAPI (yayasan Pendidikan Islam) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur tersebut.
YAPI Bangil didirikan oleh Husein bin Abu Bakar Al Habsyi pada 21 Juni 1976. Tak hanya pesantren, yayasan yang pernah disinggahi ustad Mudzakir Solo itu juga menggelar pendidikan terpadu dari mulai taman kanak-kanak hinga jenjang perguruan Tinggi, Sarjana.

Baca artikel  selengkapnya di PADANG KARBALA tafhadol
Di Pasuruan, poros kegiatan ajaran Syiah berada di bawah naungan yayasan Al Itrah. Yayasan yang pertama kali didirikan oleh Ali Umar Al Habsyi dan Sayyid Abdullah Al Haddad itu berdiri sejak 1996 silam. Meskipun kegiatannya sempat mati suri selama beberapa tahun, namun pada 2006 yayasan tersebut kembali aktif dan membentuk pengurusan baru di bawah pimpinan Ali Ridho Assegaf.
Kelima: Poros Bandung. Motor penggerak utama Syiah di kota Kembang adalah Jalaludin Rakhmat, melalui organisasi Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI). Dari semua organisasi dan lembaga Syiah di Indonesia, IJABI merupakan organisasi yang sayapnya sudah menyebar ke seluruh Indonesia, sampai tingakat kecamatan.
Selain Ijabi, di Bandung juga terdapat yayasan dan lembaga Syiah lainnya yang cukup aktif, seperti Al Jawwad dan Yayasan Sepuluh Muharram (YPM). Sementara di pendidikan, Syiah Bandung memiliki yayasan Muthahhari yang mengelola pendidikan unggulan di Bandung. Selain menawarkan pendidikan gratis untuk warga miskin, yayasan Muthahhari juga menyelenggarakan pendidikan yang dikelola secara komersial dengan biaya yang cukup mahal.
Red : Tommy

Jalaludin rakhmatAntiLiberalNews – IJABI Sulawesi Selatan bekerjasama dengan IJABI Jawa Barat membagi-bagikan buletin dakwah (baca: dakwah pemecahabelahan umat) Al-Tanwir pada acara asyura Syiah 1431 H di Makassar. Makalah pertama dalam bulletin tersebut adalah tulisan ‘KH’. Jalaluddin Rakhmat yang berjudul “Bersama Al-Husein: Hidupkan Kembali Sunnah Nabawiyah (Sebuah Pengantar Asyura)”
“Mengapa Imam Husein bertekad menemui kesyahidannya? Apa yang melatarbelakangi beliau untuk tetap berangkat? Itu yang menjadi pertanyaan banyak orang. Dan sekarang saya akan menjelaskan mengapa. Latar belakang ini cukup panjang sebenarnya. Banyak hadis yang membicarakannya, tetapi di sini akan saya bacakan beberapa saja” tulis pak Jalal mengawali tulisannya.
Seperti dilansir oleh LPPIMakassar.com (08/01/2013), Di antara jawaban yang dikemukakan Jalaluddin Rakhmat adalah karena para sahabat yang baru saja ditinggal oleh Nabinya itu merubah-rubah agama dan kembali murtad. Kembali menjadi orang-orang jahiliyah. Dan kembali menjadi orang kafir.
Baca artikel  selengkapnya di PADANG KARBALA tafhadol
Dia beralasan dengan beberapa hadis, “Di dalam Shahih Bukhari dan juga dalam Shahih Muslim, Nabi bercerita tentang hari kiamat. ‘Nanti pada hari kiamat -kata Rasulullah- aku akan menunggu di telaga al-Kautsar, kemudian datanglah kepadaku serombongan orang yang mengenalku dan aku mengenal mereka. Begitu dekat tiba-tiba mereka ditarik lagi dan aku berteriak, ‘Ini Sahabatku. Ini sahabatku’, lalu dikatakan kepadaku: Kamu tidak tahu bahwa mereka sudah mengubah-ubah agama sepeninggalmu.’ Lalu Rasulullah Saw bersabda: ‘Semoga dijauhkan dari kasih sayang Allah buat orang-orang yang mengubah-ubah agama sepeninggalku.’” Tulis Jalaluddin Rakhmat.
“Masih dalam Shahih Bukhari diriwayatkan oleh beberapa sahabat lain, di antaranya ialah Abu Hurairah. Abu Hurairah berkata: Ketika sahabat-sahabat itu digiring dijauhkan, Rasulullah bertanya, ‘Mau dibawa kemana ini sahabatku?’ ke neraka, jawabnya. Lalu dikatakan kepada Rasulullah Saw: Tidak henti-hentinya mereka itu murtad meninggalkan agama kamu setelah engkau meninggalkan mereka. Innahum lam yazaaluu murtaddiin ‘ala a’qabihim mundzu faraqtahum. Rasulullah sangat sedih, bahwa sahabatnya akan murtad sepeninggal dia.” Jalaluddin Rakhmat melanjutkan.
Jalaluddin Rakhmat dalam makalah Asyura-nya tersebut sengaja mengutip hadits dan membiarkan maknanya secara zahir ditangkap oleh orang awam, yaitu murtadnya para sahabat. Dan begitulah memang yang diinginkannya. Dan bahkan menyimpulkannya dengan berkata, ‘Rasulullah sangat sedih, bahwa sahabatnya akan murtad sepeninggal dia.’
Red: Randy

Buku Pengkhianatan Pengkhianatan Syiah & Pengaruhnya Terhadap Kekalahan Umat IslamJudul    :    Pengkhianatan – pengkhianatan Syiah
Penulis    :    DR. Imad Ali Abdus Sami
No ISBN    :    978-979-592-3374
Kategori    :    Referensi Sejarah & Tokoh
Cover    :    Soft Cover
Isi    :    216
Ukuran    :    13.5 x 20.5 cm
Berat    :    1000 gr
AntiLiberalNews – Berbicara tentang Syiah (Rafidhah) serasa berbicara tentang sebuah realitas yang aneh. Dari sisi “genetik” kaum Syiah lahir dari rahim sejarah ummat Islam. Tetapi ekspresi dan eksplorasi kehidupan mereka, terpisah jarak amat jauh dari nilai-nilai standar Islam. Kalau bisa dikatakan, “Mereka itu teman, tetapi sekaligus musuh yang sangat sengit.”
Sikap apriori kaum muslimin kepada Syiah, bukan tanpa alasan. Sejarah panjang selama ribuan tahun telah memberikan segudang pelajaran berharga. Betapa banyak darah tertumpah, air mata bercucuran, serta penderitaan perih menimpa umat Islam (Ahlus Sunnah), sebagai buah dari pengkhianatan-pengkhianatan ini.
Syiah bertanggung-jawab atas kematian Husein bin Ali Radhiyallahu’Anhuma di Karbala; mereka mengkhianati Khalifah Harun Al Rasyid; mereka membukakan pintu bagi Holako Khan, Kaisar Tartar, untuk menghancurkan Daulah Abbasiyyah di Baghdad; mereka mengkhianati Shalahuddin Al Ayyubi; mereka memusuhi Daulah Saljuk dan Turki Utsmani; juga termasuk pengkhianatan Syiah modern berprilaku seperti muslim; namun dari sikap hati, mereka tak segan menikam, melibas, menindas, serta memporak-porandakan kehidupan umat Islam.

Baca artikel  selengkapnya di PADANG KARBALA tafhadol
Buku Pengkhianatan-Pengkhianatan Syiah, karya Dr Imad Ali Abdus Sami’ ini, merupakan dokumentasi berharga yang memuat catatan-catatan kelam seputar pengkhianatan-pengkhianatan kaum Syiah di panggung sejarah Islam. Perkaya wawasan Anda seputar dunia Syiah dengan buku ini!
Red: Randy

Pizaro dan Mustafa Manshor by Islampos.com_AntiLiberalNews – Buku berjudul Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam siap diterbitkan di Malaysia. Hal tersebut dikabarkan oleh sebuah lembaga kemanusiaan NGO MaSSSA Malaysia, pihak  yang siap menerbitkan buku tersebut sekaligus mengubah bahasa ke dalam bahasa Melayu, agar masyarakat Malaysia lebih cepat memahami isi buku tersebut.
Rencananya, setelah terbit, buku karya penulis Indonesia, Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, akan dibedah di negara tetangga tersebut.
“(Bedah bukunya) ke seluruh Malaysia, tapi nama masjid-masjidnya ane (saya, red) kurang tahu. Nanti di Kuala Lumpur akan dibedah di depan para peserta Konvensyen Road4Peace,” jelas Pizaro saat dikonfirmasi, seperti dilansir Hidayatullah (04/11/2013)
Pizaro menjelaskan, bedah buku tersebut akan digelar mulai 15-29 November 2013. NGO Massa Malaysia didukung oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, semacam MUI-nya Malaysia.
Bedah buku tersebut, lanjutnya, akan digelar setelah proses penerbitan dan pencetakan kelar. Untuk edisi perdana akan dicetak 1000 eksemplar.

Baca artikel  selengkapnya di PADANG KARBALA tafhadol
“Tanggal 7 (November) akan dicetak, sekarang lagi proses alih bahasa,” terang pria yang juga wartawan sebuah media Islam ini.
Bahasa Melayu
Chairman NGO MaSSSA Malaysia, Mustapa Mansor menilai buku ‘Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam’ sangat penting bagi warga Malaysia. Sebab mengungkap berbagai data hubungan antara Syiah dan Zionis dalam menghancurkan Islam.
“Untuk mengkritik Syiah, tidak cukup hanya pada sisi teologis. Kita juga harus mengungkap data dan fakta terkait hubungan mereka dengan Zionis Yahudi,” ujarnya seperti dikutip IslamPos (03/11/2013).
Dengan menghadirkannya dalam bahasa Melayu, Mustapa berharap buku ini tidak hanya beredar di Malaysia saja. Namun juga di seluruh dataran Melayu seperti Thailand, Brunei, dan Filipina.
“Dataran Melayu sekarang menjadi target dari Syiah, karena itu kita harus membentengi Melayu dari paham Syiah,” jelas pria yang juga korban serangan “Israel” di Kapal Mavi Marmara itu.
Mustapa menjelaskan, layaknya Indonesia, Malaysia juga mengalami problem penyebaran ajaran Syiah.
“Catatan tidak resmi mengatakan ada 300 ribu penganut Syiah di Malaysia. Namun, alhamdulillah, ulama dan pemerintah Malaysia secara tegas melarang penyebaran Syiah,” ungkap Mustapa
Red : Tommy

Spanduk waspadai bahaya syiah di Masjid Mujahidin Solo
Spanduk waspadai bahaya syiah di Masjid Mujahidin Solo
AntiLiberalNews | Salam-Online – Menurut rencana, malam ini (9/11/2013) ba’da isya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab akan menjadi pembicara dalam Tabligh Akbar di Masjid Al Hidayah Desa Sambirejo Plupuh Sragen, Jawa Tengah. Tabligh di Sragen itu diadakan dalam rangka Milad DPW FPI Surakarta.

Baca artikel  selengkapnya di PADANG KARBALA tafhadol
Sedang Ahad  (10/11/2013) pagi Habib Rizieq akan mengisi Tabligh Akbar di Gedung Syariah Banyuanyar Solo dengan tema ‘Menggalang Ukhuwah Islamiyah dalam rangka menghadapi Era Globalisasi’.
Namun jelang Tabligh Akbar di Solo, dari informasi yang dihimpun Kontributor salam-online, Endro Sudarsono, mengabarkan bahwa sejak pagi tadi ada dua spanduk yang bertuliskan: ‘Waspadai Bahaya Syiah. Syiah Bukan Islam’.
Spanduk pertama dipasang di depan Gedung Syariah, tepat di timur Masjid Mujahidin Banyuanyar Solo. Spanduk kedua dipasang di Masjid Baitusalam Tipes, Solo. Tertulis ‘Posko Nasional Penanggulangan Bahaya Syiah’ sebagai pihak yang terkait dalam pemasangan spanduk itu.
Spanduk waspadai bahaya syiah di Masjid Baitusalam solo
Spanduk waspadai bahaya syiah di Masjid Baitusalam solo
Ketika ditemui di halaman Masjid Mujahidin Banyuanyar, H. Muhammad Showam, selaku Ketua Pengurus Masjid Mujahidin Banyuanyar mengatakan bahwa dia juga tidak tahu perihal siapa yang memasang spanduk. Ia memprediksi spanduk dipasang pada malam atau dini hari tadi.
“Menurut rencana pembicara berada di Gedung Syariah dan Jamaah pengajian melebar hingga ke Masjid Mujahidin,” infonya. (endro sudarsono/salam-online)
Red: Randy

agusabubakarAntiLiberalNews – Agus Abu bakar Al Habsy, salah satu tokoh Syiah di Indonesia yang kini menjabat sebagai anggota dewan Pembina Partai Demokrat diusir oleh para karyawan di Gedung Sucofindo. Pengusiran tersebut terjadi paska bubarnya seminar yang digelar oleh Ahlul Bait Indonesia (ABI) di gedung tersebut (08/11/2013)
Kejadian pengusiran ini bermula saat Agus Abu Bakar muncul secara tiba-tiba dari pintu utama Gedung Sucofindo ke arah kumpulan karyawan Sucofindo yang melakukan aksi protes. Agus Abu Bakar langsung menghampiri Amir Majelis Mujahidin DKI Jakarta Abu Abdullah Robbani yang sedang berbincang dengan beberapa karyawan.
Sambil beberapa kali mendorong bahu Abu Abdullah Robbani, Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini menyodorkan beberapa pertanyaan.
“Ada apa ini? Ente siapa? Mau apa di sini?” tanya suami Caleg Demokrat (Dapil Bekasi dan Depok) Lestari Yuseno tersebut.

Baca artikel  selengkapnya di PADANG KARBALA tafhadol
Abu Abdullah Robbani hanya menjawab pertanyaan Agus Abu Bakar dengan tenang. Dia menyampaikan bahwa kedatangannya bersama Majelis Mujahidin terkait dengan penjelasan soal sesatnya Syiah kepada Sucofindo.
Emosi dengan penjelasan tersebut, Agus Abu bakar berbicara dengan nada tinggi bahwa tindakan protes dan pembubaran tersebut dinilai melecehkan persatuan NKRI.
“Ini tindakan yang tidak bisa diterima, ini tindakan memecah belah persatuan NKRI!” katanya.
Mendapati banyak karyawan yang mengerumuni dirinya, Agus Abu Bakar serta merta berteriak ke sekelilingnya.
“Yang tidak berkepentingan silahkan keluar!”
Pernyataan Agus Abu Bakar dan sikap kerasnya terhadap Abu Abdullah sontak memancing emosi karyawan Sucofindo. Sikap arogan Agus Abu Bakar memancing para karyawan yang mendesaknya agar angkat kaki dari gedung.
“Pergi sana, dasar tukang rusuh!” hardik para karyawan.
Sebelum kondisi makin memanas, pihak kepolisian bertindak cepat dengan mengamankan Agus Abu Bakar keluar gedung.
“Kami karyawan di sini, anda yang mestinya keluar!” sahut para karyawan. [eza/Islampos]
Red: Randy

al-kafiAntiLiberalNews – Tayangan Khazanah Trans 7 dalam episode yang menjelaskan acara Idul Ghadir sangat bagus untuk ditonton oleh seluruh umat Islam, karena dalam acara tersebut memberikan penjelasan tentang upaya yang dilakukan pihak Syiah untuk merusak ajaran Islam.
“Kalau kaitannya urusan salah benar, bukan KPI yang menangani, tapi MUI. Tanyakan kepada MUI siapa yang harus minta maaf? Pasti Syiah, karena Syiah mengajarkan ideologi takfiri dan dendam kepada Ahlussunah,” tandas Dewan Pakar ICMI Malang Raya, Agus Hasan Bashori, seperti dilansir IslamPos (08/11/2013)
Terkait desakan Ikatan Jamaah Ahlul Bait (IJABI) yang meminta Trans 7 menampilkan episode ulang dengan melibatkan pihak Syiah, Agus menegaskan tuntutan itu tidak perlu dipenuhi.
“Karena Program Khazanah langsung menukil rujukan dari kitab-kitab Syiah itu sendiri,” terangnya.
Dalam literatur Syiah di Indonesia saja, nama para sahabat hanya disebutkan sebagai simbol-simbol Ahlussunah. Syiah tidak mau menyebut para sahabat tersebut sebagai simbol-simbol Islam karena mereka memiliki ideologi takfiri yang mengkafirkan para sahabat nabi.

Baca artikel  selengkapnya di PADANG KARBALA tafhadol
“Ini kan kurang ajar, harusnya mereka yang dituntut dan minta maaf,” pungkas Agus.
Seperti diketahui forum mediasi yang disediakan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait protes keras IJABI (Ikatan Jama’ah Ahlulbait Indonesia) terhadap tayangan Khazanah Trans7 tentang Idul Ghadir belum menghasilkan kesepakatan.
Dalam mediasi yang diadakan di kantor KPI, di Jl. Gajah Mada, Jakarta (07/11), delegasi IJABI bersikeras agar redaksi Khazanah Trans7 meminta maaf secara resmi terkait ulasan Idul Ghadir yang dianggap tidak cover both side, bohong dan cenderung fitnah.
Selain itu, IJABI juga menuntut agar redaksi Khazanah Trans7 menayangkan ulasan tentang ajaran Syi’ah dari kacamata ulama-ulama Syi’ah sendiri
Red : Tommy

VIDEO

KRISTENISASI

SYIAH

LIBERAL