AJARAN Syiah secara resmi dilarang oleh pemerintah Malaysia bahkan Syiah dianggap sebagai ajaran yang telah keluar dari Islam. Namun hal itu berbeda dengan Indonesia yang masih menganggap Syiah masih bagian dari Islam.
“Syiah sudah diumumkan di malaysia sebagai sebuah ajaran yang sudah keluar dari Islam karena ajaran ini bisa mendatangkan suatu keadaan yang meresahkan masyarakat. Dan kita ingin menjaga aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah serta keharmonian ketika kita melarang Syiah berkembang di Malaysia,” ujar Mufti Perlis, Datuk Dr Juanda Jaya kepada Islampos.combeberapa hari yang lalu usai deklarasi Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara di Depok.
Menurut Juanda, Syiah bukanlah Islam meskipun begitu para pengikutnya yang awam tetap harus didakwahin dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
“Kita menganggap secara umumnya begitu (Syiah bukan Islam) tetapi para pengikut awamnya mesti dibantu, dibetulkan aqidah Islamnya karena banyak dari mereka terpengaruh ajaran Syiah karena tidak paham,” jelas Mufti negara bagian Perlis Malaysia yang sering dituduh wahabi ini.
Juanda juga menjelaskan bahwa sebenarnya secara historikal Syiah sudah lama ada di Malaysia dengan hadirnya pengikut Syiah dari Pakistan dan India, namun mereka tidak mendakwahkan ajaran Syiah kepada warga Ahlus sunnah yang ada di Malaysia. Ajaran Syiah hanya mereka amalkan untuk kalangan mereka sendiri.
“Para pendakwah Syiah dari luar khususnya Iran, datang ke Malaysia yang secara masif berusaha mengubah aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah Malaysia menjadi pengikut Syiah. Dan sudah tentu jika ini dibiarkan akan membawa suasana yang tidak kondusif di tengah masyarakat Islam Malaysia,” tegas Juanda.
Baca
artikel selengkapnya di PADANG
KARBALA tafhadol
Laporkan iklan?
Di Perlis sendiri menurut Juanda Syiah bisa dibilang tidak ada pengikutnya. Pengikut Syiah ada di dekat selatan thailand di perbatasan serta ada sedikit pengikut mereka di kedah dan selangor. Secara umum pengikut Syiah di Malaysia dalam pemantauan pemerintah dan mereka kebanyakan tidak menampilkan secara terbuka amalan mereka.
“Jika mereka menzahirkan amalan mereka di depan publik pihak pemerintah akan mengambil tindakan dan memberikan sanksi terhadap mereka,” tandas Juanda.[fq/islampos]
Post A Comment:
0 comments: