TOKOH Islam sekaligus Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bekasi, Sulaeman Zachawerus, merasa risau dengan keberadaan ratusan imigran Syiah asal Afghanistan dan Iran ke Indonesia. Dia pun bertanya-tanya kenapa para imigran tersebut datang dalam waktu bersamaan, baik di Balikpapan, Makassar, maupun Pekanbaru.
“Ini ada apa?” tanyanya kepada Islampos, Rabu (10/12).
Melihat gejala ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bekasi ini meminta MUI pusat bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini. Langkah ini perlu dilakukan agar persoalan imigran Syiah tidak melebar menjadi konflik sosial.
“MUI perlu mengumpulkan ormas-ormas Islam untuk membahas para imigran Syiah yang mengepung Indonesia,” ucapnya.
Sulaeman mencium, kedatangan para imigran Syiah bukan untuk mencari suaka, tapi menjadi anggota laskar. Sulaeman sendiri mengaku sudah mendatangi pihak imigrasi Balikpapan dan melihat langsung aktifitas para imigran.
“Saya mendatangi pihak imigrasi, di situ sehari-hari mereka melakukan latihan bela diri,” ujarnya.
Sulaeman mengatakan, kelompok Syiah di mana-mana berpotensi menggoyang stabilitas negara. Ketika Syiah menguasai suatu daerah, maka di situ mereka menanam benih kekerasan.
Beliau kemudian mengetengahkan kasus di Yaman sebagai contoh. Di negara itu, kelompok Syiah Houtsi kini melakukan pemberontakan. Hingga kini, Ibukota Yaman dikuasai oleh Syiah. Seketika, Yaman berubah menjadi negara konflik. Bahkan Syiah secara berani membubarkan Shalat Jum’at kaum muslimin.
“Saya khawatir Indonesia menjadi Yaman jilid II,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), Syamsuddin Baharuddin belum mau memberikan tanggapan terkait kejadian ini.
Laporkan iklan?
“Saya tidak bisa memberi komentar terkait berita yang tidak jelas,” tegasnya kepada islampos melalui sambungan telepon, Rabu (10/12).
Menurut Syamsuddin, belum ada keterangan dari pihak imigrasi Balikpapan terkait imigran Syiah asal Afghanistan.
“Belum ada konfirmasi resmi,” ujarnya. [rn/Islampos]
Baca
artikel selengkapnya di PADANG
KARBALA tafhadol
Post A Comment:
0 comments: